INIKAH "AIR SUSU" DIBALAS "AIR TUBA"? Saat banjir hebat melanda Myanmar pada tahun 2015 lalu, Muslim Myanmar termasuk yang aktif terjun langsung membantu para korban banjir, termasuk para biksu.
Myanmar dilanda banjir hebat tahun 2015. Banjir mulai meluas hari Minggu (2/8/2015) yang disebabkan oleh hujan deras telah menewaskan 81 orang dan 210.000 orang lainnya menderita karena kekurangan bahan makanan dan tidak adanya tempat pengungsian yang memadai.
Pemerintah Myanmar mengakui tidak memberikan respons yang cukup dalam menangani banjir, lapor media pemerintah.
Koran The Global New Light of Myanmar mengutip Menteri Penerangan Myanmar, Ye Htut, yang mengatakan peringatan banjir tidak diterima semua orang dan terjadi kebingungan terkait usaha pengungsian.
Banjir pada musim hujan tahun 2015 dipandang cukup parah. Pemerintah Myanmar pun langsung meminta bantuan internasional. Kementerian penerangan Myanmar memohon kepada PBB untuk segera memberikan bantuannya.
Di tengah keprihatinan dan penderitaan akibat musibah banjir ini ada realita yang membuat takjub dunia.
Sebagaimana dipublikasikan pada laman Facebook Myanmar Muslim Media, sejumlah foto “memotret” bantuan untuk para korban banjir yang dilakukan oleh lembaga kemanusiaan Muslim Myanmar Aid, Kamis (6/8/2015). Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan.
Muslim Myanmar Aid mendistribusikan beragam bantuan kepada warga Myanmar dan para Bhiksu Budha. Mereka juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir.
Padahal dunia tahu, minoritas mulim Myanmar terutama etnis Rohingnya mengalami diskriminasi luar biasa yang dilakukan oleh pemerintahan Myanmar dan para biksu sejak dulu hingga sekarang.
Namun musibah bnjir ini membuktikan bahwa Umat Islam akan memberikan bantuan bagi siapa yang membutuhkan tanpa membedakan agama karena sesungguhnya Islam adalah rahmatan lil'alamin.
Sumber :
http://www.portal-islam.id/2017/09/air-susu-dibalas-air-tuba-dulu-muslim.html
Myanmar dilanda banjir hebat tahun 2015. Banjir mulai meluas hari Minggu (2/8/2015) yang disebabkan oleh hujan deras telah menewaskan 81 orang dan 210.000 orang lainnya menderita karena kekurangan bahan makanan dan tidak adanya tempat pengungsian yang memadai.
Pemerintah Myanmar mengakui tidak memberikan respons yang cukup dalam menangani banjir, lapor media pemerintah.
Koran The Global New Light of Myanmar mengutip Menteri Penerangan Myanmar, Ye Htut, yang mengatakan peringatan banjir tidak diterima semua orang dan terjadi kebingungan terkait usaha pengungsian.
Banjir pada musim hujan tahun 2015 dipandang cukup parah. Pemerintah Myanmar pun langsung meminta bantuan internasional. Kementerian penerangan Myanmar memohon kepada PBB untuk segera memberikan bantuannya.
Di tengah keprihatinan dan penderitaan akibat musibah banjir ini ada realita yang membuat takjub dunia.
Sebagaimana dipublikasikan pada laman Facebook Myanmar Muslim Media, sejumlah foto “memotret” bantuan untuk para korban banjir yang dilakukan oleh lembaga kemanusiaan Muslim Myanmar Aid, Kamis (6/8/2015). Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, pakaian dan obat-obatan.
Muslim Myanmar Aid mendistribusikan beragam bantuan kepada warga Myanmar dan para Bhiksu Budha. Mereka juga memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir.
Padahal dunia tahu, minoritas mulim Myanmar terutama etnis Rohingnya mengalami diskriminasi luar biasa yang dilakukan oleh pemerintahan Myanmar dan para biksu sejak dulu hingga sekarang.
Namun musibah bnjir ini membuktikan bahwa Umat Islam akan memberikan bantuan bagi siapa yang membutuhkan tanpa membedakan agama karena sesungguhnya Islam adalah rahmatan lil'alamin.
Sumber :
http://www.portal-islam.id/2017/09/air-susu-dibalas-air-tuba-dulu-muslim.html
0 komentar:
Post a Comment